Sabtu, 29 Desember 2012

Sejarah Lobang Jepang, Bukit Tinggi

Lubang Jepang Bukittinggi adalah salah satu objek wisata sejarah yang ada di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Lubang Jepang merupakan sebuah terowongan (bunker) perlindungan yang dibangun tentara pendudukan Jepang sekitar tahun 1942 untuk kepentingan pertahanan.
Terowongan bawah tanah ini dibangun untuk kepentingan militer Jepang pada masa Perang Dunia-II; atas perintah Pemerintahan Militer Angkatan Darat Jepang untuk wilayah Sumatera yang berkedudukan di Bukittinggi di bawah komando Jendral Watanabe
Selain lokasinya yang strategis di kota yang dahulunya merupakan pusat pemerintahan Sumatera Tengah, tanah yang menjadi dinding terowongan ini merupakan jenis tanah yang jika bercampur air akan semakin kokoh. Bahkan gempa yang mengguncang Sumatera Barat tahun 2009 lalu tidak banyak merusak struktur terowongan.
 
Lubang Jepang didirikan dari tahun 1942-1945 oleh penduduk-penduduk sekitar yang dipekerjakan secara paksa oleh serdadu Jepang. Di dalam lorong bawah tanah sepanjang 1,47 km ini, terdapat 21 lorong kecil yang sebelumnya menjadi lorong-lorong untuk keperluan benteng pertahanan, seperti lorong penyimpanan amunisi, bilik serdadu militer Jepang, ruang rapat, ruang makan romusa, dapur, penjara, ruang sidang, ruang penyiksaan, tempat pengintaian, tempat penyergapan, dan pintu pelarian.
Ketika ditemukan, diameter pintu masuk lorong ini berukuran 20 cm. Hanya sebesar lingkar tubuh serdadu-derdadu Jepang yang memang agak ramping. Setidaknya itu yang sering terlihat pada gambar-gambar di dalam buku-buku sejarah. Setelah ditemukan dan dipugar, diameter lorong sekarang berukuran 3-4 meter dan sudah dilengkapi dengan lampu neon di berbagai sudut dan sisi. Namun, dindingnya tidak mengalami perubahan. Dinding batunya bersekat-sekat yang dulu bertujuan untuk meredam suara agar tidak terdengar keluar. Guratan-guratan pukulan paksa dengan benda agak tajam pun masih terekam di sejumlah dindingnya. Konon, oleh Jepang, para tawanan Indonesia dipaksa menembus bebatuan Ngarai Sianok hanya dengan cangkul dan benda tajam lainnya. Lubang ini dibangun oleh Jepang dengan memperkerjakan para tahanan pribumi. Setelah lubang ini selesai dibangun, para tahanan tersebut kemudian dibunuh agar rahasia lubang ini tidak bocor.
 
Lubang Jepang mulai dikelola menjadi objek wisata sejarah di tahun 1984, oleh pemerintah kota Bukittinggi. Beberapa pintu masuk ke Lubang Jepang ini diantaranya terletak pada kawasan Ngarai Sianok, Taman Panorama, di samping Istana Bung Hatta dan di Kebun Binatang Bukittinggi.
Untuk masuk ke dalam lorong lubang Jepang, terlebih dahulu harus menuruni 132 anak tangga yang mempunyai kemiringan cukup vertikal. Tangga semen ini dibagi menjadi dua jalur yang dibatasi dengan stainless steel, sehingga terasa lebih nyaman untuk dituruni. Satu sisi ditujukan buat pengunjung yang ingin masuk ke dalam dasar terowongan Lubang Jepang. Sementara sisi lainnya merupakan tangga keluar terowongan. Suasana di dalam lubang cukup terang karena telah dilengkapi dengan penerangan listrik yang cukup memadai. Dinding-dinding terowongan juga tidak terlihat suram karena telah dilapisi oleh semen; bahkan sebagian lantainya telah dipasang paving block. Karena alasan keamanan, lorong yang mengarah persis ke sisi jurang Ngarai Sianok, ditutup dengan terali besi. Mulut lorong tersebut hanya berjarak beberapa meter dari sisi jurang. Ada juga lorong yang menuju ke pintu darurat. Sepanjang lorong ada sejumlah CCTV yang rencananya akan diaktifkan.


contact :
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi
Jl. Perwira No 54 0752 - 21300
Bukittinggi - Sumatera Barat


Alamat :
di tepi Ngarai Sianok, Taman Panorama, dan disamping Istana Bung Hatta atau Tri Arga
sumber : 

http://www.kaskus.co.id/post/50a9a4aa0c75b4b23b000029
http://travel.kompas.com/read/2009/03/02/08142681/Lubang.Jepang..Saksi.Sejarah.di.Dasar.Tebing
http://travel.detik.com/read/2012/06/14/105035/1941119/1025/lobang-jepang-jejak-penjajahan-di-bukittinggi 
http://www.wisatakandi.com/2010/11/lubang-jepang-di-bukittinggi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Lubang_Jepang_Bukittinggi
 

Di jual sebidang tanah, Depok

di jual sebidang tanah dengan luas 200 meter, di jalan RRI link. bojong lio, kecamatan sukmajaya kelurahan abadijaya, Depok 2 timur.
harga 800.000 per meter (nego)

untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi ibu dessy, untuk contact akan di kirim via email.
silahkan tinggalkan komentar pada halaman ini.